Kamis, 19 Agustus 2010

AWAS ... KEPRIBADIAN BERACUN ADA DISEKITAR ANDA


KENALI DIRI DAN TEMAN-TEMAN DISEKITAR ANDA

Sangat menyenangkan jika kita dikelilingi orang-orang yang berpendidikan, bahagia, dan sehat secara mental. Namun, tanpa sadar hal itu sebenarnya juga tidak mudah diperoleh. Brett Blumenthal, dalam blog nya menulis, terkadang perasaan bahagia yang muncul dalam diri kita bisa dengan mudah nya dihapus oleh seseorang yang tiba-tiba hadir dan membawa pengaruh buruk. Bisa jadi, ketika anda adalah orang yang sangat positif, kemudian tiba-tiba merasa negatif, begitu seseorang yang spesifik hadir di dekat anda. Atau, anda adalah orang yang begitu ideal melihat kehidupan, lalu berubah menjadi merasa sangat bodoh, unrealistik atau seorang pemimpi, ketika berada di dekat seseorang tertentu. Kasus yang lain adalah, ketika anda merasa bangga dengan kepribadian anda yang mandiri dan pandai mengendalikan diri, kemudian saat salah seorang anggota keluarga ada di dekat anda, tanpa sadar anda telah terseret dalam memori masa kecil.Kejadian yang telah saya sebutkan di atas benar-benar ada, dan ya, beberapa orang memang dapat memberikan pengaruh buruk untuk kehidupan kita. Ya,  Kita semua memang manusia, yang memiliki kasus nya masing-masing, dan ya, beberapa kasus itu akan menjadi racun. racun bagi kebahagiaan,kesehatan mental,kepribadian, dan kehidupan kita. Mereka dapat menyedot habis energi kehidupan kita juga dapat memperpendek jangka hidup kita. Mungkin saja kan?

AL QAARI'AH



Hari Kiamat,
apakah hari Kiamat itu?
Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran,
dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,
maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya,
maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
(Yaitu) api yang sangat panas.  

Selasa, 17 Agustus 2010

Syukur Menambah Nikmat

Ilmuwan meneliti peran sikap bersyukur atau berterima kasih. Bersyukur, selain menyehatkan jiwa-raga, juga mendorong terjalin dan terbinanya persahabatan antar manusia. Sikap berterima kasih atau bersyukur mendorong terjalin dan terbinanya persahabatan antar manusia. Inilah kesimpulan S.B. Alqoe dkk. asal University of Virginia, Amerika Serikat (AS). Hasil penelitiannya dimuat di jurnal ilmiah Emotion, edisi Juni 2008 dengan judul “Beyond reciprocity: gratitude and relationships in everyday life” (Lebih dari sekedar hubungan timbal balik: sikap bersyukur dan persahabatan dalam hidup keseharian).